web stats

Rabu, 12 Maret 2014

Buruan (Ikang) Khas Kanonang....

Setiap kali ada acara tahunan seperti PENGUCAPAN, NATAL, TAHUN BARU dan acara "Rumamba" atau Ulang tahun pasti orang Kanonang berusaha untuk dapat "buruan" yang berikut ini :

1.  Peret. (Paniki)
Makanan jenis ini diklasifikasikan dari tiga jenis paniki. Yaitu, paniki lincoi (kecil), Paniki pisang dan paniki yaki, yang paling besar. Mereka ditangkap dengan cara ditempang atau dipukat didepan gua maupun diantara pohon-pohon dodap. Dimasak dengan bumbu santan kering (kari kering).
Ini dia waktu belum dimasak,


 2. Kawok (Tikus ekor putih)
Tikus jenis ini diburu pada malam hari, memakan buah-buahan terutama pisang. Bentuknya seperti tikus curut tapi bentuknya lebih besar dan berujung ekor putih. Rasanya enak apalagi jika dibumbu dengan pedas. Pada jaman modern mereka diburu dengan senapan angin, walaupun ada yang masih menggunakan perangkap.

3. Lolak (Tikus sawah)
Tikus jenis ini pada umumnya ada di semua daerah di Indonesia. Mereka hidup di sawah-sawah maupun di seho (pohon enau). Ditangkap dengan menggunakan anjing dan sebatang kayu. Pengalaman saya bersama teman - teman, saat kami berburu binatang ini lucunya kami kena pukul satu sama lain karena kejar - kejaran dengan si mangsa.

3. Matongko / Patola (Ular Pyton)
Hewan pemakan tikus ini biasa berada dekat dengan mangsanya. Jadi jika anda melihat ada banyak tikus berkeliaran di hutan dan disekitar pohon rimbun tanahnya bersih tidak berdaun, apalagi jika dekat sungai atau sawah, nah disitulah dia hidup. Tapi bagi seorang pria Minahasa, itu adalah buruan yang besar. Hanya berhati - hati saja dengan kebasan ekornya. Dia ditangkap dengan kayu, lalu ditebas dengan parang. Biasanya prosesnya lama sesuai medan perburuan. Hewan yang rata - rata berukuran sekitar sepuluh meter itu biasanya dimasak santan kering. Kalau di Jawa kulit ular itu mahal, kalau di Minahasa kulit ular itu enak.

4. RW
Rintek wuuk, atau dalam bahasa Indonesia Makanan dari daging Anjing. Makanan ini sudah tak asing lagi di daerah - daerah tertentu. Tapi di Minahasa makanan inilah yang dimasak dengan mode "super pedas". Seekor anjing dewasa biasanya dimasak dengan 2-3 liter Cabe Merah, bahkan ada yang lebih dari itu. Nah, bumbu inilah yang terkenal di masakan nasional seperti bebek, yaitu bumbu RW.

5. Tusa (Kucing)
Bagi yang pernah berkunjung di Minahasa, apalagi di daerah yang banyak menjual minuman keras, pasti pernah mencoba yang satu ini. Tusa ada dua jenis, ada yang hidup di hutan ukurannya lebih besar dari yang hidup di kota. Makanan jenis ini dimasak santan kering (kari) walau ada yang butuh cepat hanya langsung menggorengnya.

6. Babi Hutan
Ini adalah makanan yang paling sering kita jumpai di rumah makan Minahasa. Hewan jenis ini memakan segalanya yang bisa dia makan di hutan. Dari umbi-umbian hingga bangkai. Kalau di daerah lain mereka ditakuti karena dikatakan hewan mistik (celeng), tapi kalau di Minahasa mereka adalah buruan yang seru untuk ditangkap dan enak bila dimasak. Konon diujung taring babi rusa pemimpin kelompok, ada yang namanya "rante babi". Benda itu terlepas saat kita membunuh babi tersebut waktu dia minum di sungai. Benada itu diklaim digunakan oleh penambang untuk berjaga - jaga apabila terjadi kerusuhan di tambang.

7. Sapi utang (Anoa) 
Hewan ini paling sulit dikejar, karena bila kita hanya sendirian dan tidak membawa perlengkapan, malah kita yang dikejar. Hewan ini hampir punah dan sudah jarang ditemui di Minahasa. Dimasak seperti memasak daging sapi, atau bisa juga dibumbu seperti RW.

8. Kuse (Kus-kus besar)
Hewan yang satu ini hidup di pepohonan, berwajah mirip seekor anjing. Dia gesit di pepohonan. Tapi bila jatuh ke tanah, gerakannya melamban dan sangat mudah ditangkap. Biasanya ditembak, tapi jika tembakan tidak telak dan hanya mengenai daerah yang hanya membuatnya lemas, dia hanya akan bergelantungan sampai mati. Dan akhirnya kita harus memanjat pohon tersebut. Dimasak dengan bumbu RW.

9. Tembung (Kus-kus berkantung)
Ini adalah hewan unik berkantung yang ukurannya hampir sama dengan kucing rumah, berjalan dia atas cabang - cabang pohon, berjalan berpasangan, jadi jika kita telah menangkap pasangannya, jelas sudah didekat situ ada pasangan yang satunya lagi. Biasanya dimasak dengan bumbu RW.

10. Yaki (Monyet hitam tak berekor)
Hewan yang hidup di pedalaman hutan sulawesi ini sudah tak asing lagi. Ini adalah monyet tak berekor berbulu hitam. Hidup berkelompok dan makan apa saja yang dilewati mereka. Berburu hewan semacam ini berbahaya untuk anjing pemburu bila kita membawa hanya satu ekor saja. Anjing pemburu dengan naluri memburu akan mengejar mereka hingga jatuh dilembah atau dikeroyok. Hewan ini dilindungi karena merupakan hewan endemik di sulawesi. Mereka sering ditangkap dengan perangkap berbentuk kurungan. Dimasak dengan bumbu RW.

Source : http://infomediasulut.blogspot.com/2012/11/buruan-khas-minahasa.html

Permainan Tradisional Anak-Anak Kanonang, Riwayatmu Kini.........

 
Sayangnya, saat ini permainan tradisional ini tidak pernah atau jarang dimainkan oleh anak-anak Desa Kanonang jaman sekarang. entah karena apa, permainan itu tidak kelihatan lagi dimainkan oleh anak-anak Kanonang sekarang ini, mungkin alasannya klasik "So kuno kwa itu permainan"
 
Berbeda dengan permainan yang dianggap modern seperti permainan Game online, Play Station, game melalui gadget dan lain sebagainya yang semuanya menggunakan teknologi moderen yang notabene pengaruhnya terhadap anak-anak jaman sekarang banyak dikeluhkan para orang tua, seolah-olah menjadi obyek permainan yang harus terus dikembangkan.
Hal tersebut semakin berdampak negatif atas pelestarian permainan tradisional orang Kanonang dari waktu ke waktu tidak ada lagi gemanya, permainan tersebut lama kelamaan menjadi tidak punya asal usulnya lagi, tergerus oleh derasnya arus globalisasi yang kita tahu mengandung unsur-unsur pelemahan generasi  penerus Kanonang.
Padahal jika diingat kembali permainan-permainan anak-anak Kanonang dulu justru banyak kegunannya selain mengasah kemampuan anak juga mengajarkan anak-anak Kanonang untuk bersatu.
Hmmm, meskipun begitu, kita tidak bisa menahan arus globalisasi yang juga mempunyai pengaruh buruk bagi anak-anak Kanonang, sekarang adalah tanggung jawab kita untuk mengajak generasi sekarang ini untuk melakukan hal-hal yang benar.
Tuhan Memberkati Generasi Muda Kanonang!

Gereja-Gereja Di Kanonang Raya.....

Agama yang dianut oleh masyarakat Kanonang adalah agama yang diakui oleh Pemerintah Negara Indonesia dan Desa Kanonang Raya hanya memiliki satu agama yaitu : Kristen Protestan dengan beberapa aliran. Selanjutnya gedung gereja di Kanonang terdiri dari :
2 Gereja GMIM, 3 Gereja GPDI, 2 Gereja GSJA, 1 Gereja KGPM dan 1 Gereja GESBA

(Berikut ini adalah Foto Gedung Gereja-Gereja di Kanonang)

Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI) "Elim" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Tiga.

Gereja Segala Bangsa (GESBA) "Bukit Moria" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Kayuwi Desa Kanonang Tiga.

Gereja Masehi Injil Di Minahasa (GMIM) "Efrata" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Tiga.
Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) "Parakletos" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Lima.

Gereja Masehi Injil Di Minahasa (GMIM) "Bukit Sion" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Empat

.
Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI) "Israel" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Tiga.

Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) "Bethel Bukit Kasih" Kanonang, Lokasi Gereja di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Dua.


Sebagai Info tambahan sebenarnya masih ada 2 Gereja lagi yang belum sempat di dokumentasikan yaitu :
Gereja GSJA "Maranatha" lokasi di Jalan Pekuburan Baru Desa Kanonang Satu dan Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPDI) "Tesalonika" di Jalan Raya Bukit Kasih Kanonang Desa Kanonang Empat.

Selasa, 11 Maret 2014

Kanonang Raya Dalam Gambar...

Bagi orang Kanonang yang tinggal di Kanonang pasti menganggap foto-foto ini biasa-biasa saja tapi bagi Orang Kanonang dan masyarakat
Kanonang yang ada di luar Kanonang pasti akan "terhibur" dengan adanya foto-foto ini.
(Foto ini adalah foto jalan utama Desa Kanonang Raya mulai dari masuk Desa Kanonang Tiga hingga Desa Kanonang Dua)
 

Adat Istiadat Orang Kanonang...


PERKAWINAN
Diawali dengan percakapan antara kerdua sejoli lalu pemuda melamar si pemudi dengan istilah sumaru ( menghadap ) orang tua dari pihak wanita.
Orang Tua si pria dengan kaum keluarganya mengunjungi keluarga wanita dan bermusyawarah, percakapan dengan kedua belah pihak keluarga dengan memakai juru bicara ( wakil dari keluarga ). Istilah tumuruk ( mengantar harta ) dan merencanakan tumulis dihadapan pemerintah desa
Kanonang untuk melaksanakan pengakuan bersama dari kedua calon suami isteri disaksikan oleh orang tua sebelah menyebelah dilanjutkan dengan pelaksanaan pengumuman nikah di gereja sesuai dengan agama yang dianut oleh mereka dalam waktu satu atau dua minggu sesudah tulis nama.
Kemudian diadakan perhelatan/acara pesta diikuti dengan pemberkatan nikah. Sesudah acara di rumah mempelai wanita dilanjutkan dengan acara di rumah mempelai pria. Istilah hentar dimana pengentin wanita dijemput mempelai pria bersama orang tua dan kaum keluarga ke rumah mempelai pria untuk acara jamuan seperti yang dilaksanakan di rumah keluarga wanita, dan biasanya sehari sesudah di tempat wanita.
Minggu pertama sesudah perkawinan, kaum keluarga kedua belah pihak dari pengantin baru ikut bersama-sama keluarga yang baru untuk berbakti di rumah gereja atau orang Kanonang biasa menyebutnya dengan balas gereja.

KEDUKAAN (PINATEAN)
Sebagai tanda bahwa ada yang meninggal dibunyikan tambur oleh Pemerintah Desa
Kanonang. Tetapi sesuai perkembangan sekarang ini maka bila ada yang meninggal akan disampaikan melalui pengeras suara di tiap dusun-dusun atau di tiap jaga-jaga dampai menjangkau ke seluruh masyarakat, dan juga dibunyikan lonceng Gereja.
Setelah diketahui ada yang meinggal, maka masyarakat segera berbondong-bondong menuju ke tempat kedukaan untuk menyaksikan/melihat dari dekat terutama para sanak saudara keluarga. Dan bersama anggota keluarga, masyarakat yang pergi ke tempat kedukaan langsung bergotong royong membuat bangsal (sabuah) bagi kaum lelaki dan bagi kaum wanita mempersiapkan tempat untuk membaringkan jenazah dan yang lainnya mempersiapkan konsumsi.
Keluarga yang sedang berduka memakai pakaian warna hitam dan khusus untuk wanitanya memakai ikat kepala yang warnanya putih atau hitam. Sebelum jenazah dikuburkan, pada malam harinya saat menjaga jenazah biasanya masyarakat berkumpul untuk menghibur keluarga yang berduka dengan acara kebaktian (ibadah) dilanjutkan dengan acara rekreasi hingga hari menjelang pagi (semalam suntuk).
Dalam hal upacara pemakaman awalnya dimulai dirumah keluarga yang berduka dengan serangkaian upacara religi/keagamaan (menurut agama kristen) kemudian dilanjutkan dengan ritual diladang pekuburan dengan serangkaian upacara keagamaannya. Upacara keagamaan ini diprakarsai oleh pemerintah dan pimpinan golongan agama di desa.
Seminggu sesudah peristiwa kematian, tepatnya hari minggu semua anggota kelurga yang ada hubungan saudara/famili dengan yang meninggal pergi beribadah di gereja sesuai dengan agama yang dianut oleh almarhum/ah yang disebut dengan istilah minggu pangasih (mingguan). Selanjutnya dilanjutkan dengan ibadah dirumah keluarga yang berduka yang dipimpin oleh Pendeta/Gembala. Pada acara tersebut diisi oleh rukun-rukun dalam membantu keluarga yang berduka berbentuk dana sosial (mapalus uang) dan peranan pemerintah dalam soal sosial duka diperankan oleh kepala urusan kesejahteraan rakyat (Kaur Kesra).
Empat Puluh Hari kemudian diadakan acara makan bersama mengenang 40 hari kepergian dari Almarhum/ah dan dalam acara tersebut biasanya makan bersama agak unik karena mengunakan meja panjang dan dialas dengan  daun pisang/leikit dengan menu sayur Pangi, Sayur Paku/Kelentut (Jantung Pisang) dan Ransa'ak (daging dan lemak babi yang dimasak dengan bambu). Kegiatan 40 hari melibatkan seluruh masyarakat Desa Kanonang Raya dan itu merupakan bentuk kepedulian sosial, kalaupun tidak hadir warga yang tidak datang menitipkan uang sosial (Untuk Kanonang Dua, sesuai Peraturan Desa satu Keluarga biayanya Rp. 20.000,-).
Setahun setelah meninggalnya Almarhum/ah maka diadakan acara "Satu Tahun" yang melibatkan keluarga yang berduka dan rukun yang bersangkutan selain itu keluarga juga mengundang setiap warga untuk hadir dalam acara tersebut namun tidak diwajibkan.

MENDIRIKAN RUMAH
Sebelum sebuah rumah didirikan, terlebih dahulu dilakukan satu acara ritual tumotol atau peletakan batu pertama sebagai tanda atau dasar akan dibangunnya sebuah rumah.
Setelah rumah tersebut selesai dibangun, maka dilaksanakanlah sebuah acara syukuran naik rumah baru atau dalam masyarakat Kanonang dikenal dengan istilah rumambak.
Ada juga warga desa Kanonang yang hanya membuat rumah kayu atau 'Ri'dir (Bambu) yang bisa selesai dalam satu hari maka diadakan  kegiatan sumembong (saling bantu/tolong menolong) yang melibatkan rukun tetangga dan keluarga.
setelah selesai pada malam harinya diadakan makan bersama.

MAPALUS
Kebiasaan ini adalah satu kegiatan dalam hal tolong menolong untuk mengerjakan suatu pekerjaan seperti dalam pertanian dan pekerjaan lainya contoh: untuk pertanian mulai dari memetik hasil tani hingga mengeluarkan hasil panen dari kebun/sawah ke rumah. Dan untuk pekerjaan lain seperti memindahkan rumah (ada kalanya rumah diangkat dan dipindahkan tanpa dibongkar khususnya jenis rumah dengan bahan baku dari bambu/kayu) itu dilakukan hingga selesai dan itu semua akan diakhiri dengan syukuran keluarga yang berbentuk ramah tamah.

itulah adat istiadat
Desa
Kanonang
Raya, semoga menjadi sesuatu yang dikenang dan dilakukan sepanjang masa...

Senin, 10 Maret 2014

Tips Ba pilih Caleg Yang Terbaik For Pemilu 2014




Pemilu 2014 atau yang biasa orang bilang pesta demokrasi so nyanda lama kote. Ini adalah momen terbaik for torang samua apalagi tu yang so muka asang deng pemerintahan sekarang.
so itu pas tre ada dia pe waktu for mo tentukan tu sapa mo jadi Partai Penguasa deng Anggota Dewan yg terhormat, ba siap-siap jo noh.
Mar dia pe pertanyaan sekarang Partai apa yang ngana mo pilih deng sapa tu Caleg tu ngana mo coblos?
berikut ini admin kase tau dia pe cara supaya ngana pe pilihan nda asal-asal, jang sampe menyesal lima taong datang.

1. Ngoni Cari Tahu Program dan Visi Caleg deng tu dia Pe Partai Politik
 Sangat Penting, karena kalu tu Caleg nda ada program deng visi yang dia da usung, mo kerja apa dia? kurang kage dia ba rencana "Laeng" torang nintau....

2. Jangan Talalu Percaya Iklan deng Foto Narsis Tu Caleg
Dapa lia sekarang banya Caleg so Narsis tingkat tinggi, tiap lorong ada dia pe Sapnduk deng baligo kong foto2 Narsis. wkwkwkkww.... Jangan pilih lantaran spanduk deng baligo ada dimana-mana tapi ngoni pilih orang yang punya visideng track record yang jelas.

3. Cari Tahu Tu Caleg Pe Asal Usul!
Kira-kira ngoni so dapa tu caleg pe asal usul? dia dari mana, apa yang dia pernah buat? apa dia pe prestasi? apa dia pe kerja deng laeng-laeng noh menyangkut itu Caleg, kalu stengah mati coba ba tanya pa mba Google,  Kalau ternyata nyanda jelas, ngoni pikir-pikir noh kalu mo pilih dia.

Noh itu dia tu tips memilih caleg di Pemilu 2014 nanti.



Jumat, 07 Maret 2014

Filosofi Kayu Kanonang...

Nama Desa Kanonang terambil dari Nama Pohon Kanonang dan hampir sebagian besar lahan perkebunan di Kanonang mempertahankan pohon atau Kayu Kanonang ini tumbuh.
Ada filosofi yang menarik terkait Pohon/Kayu Kanonang

Kayu Kanonang jika dia tumbuh subur menjadi pohon memiliki banyak kegunaan yaitu :
1. Daunnya yang rontok akan membuat tanah disekitar Kayu Kanonang menjadi subur
2. Buah Pohon/Kayu Kanonang memang tidak bisa dimakan namun bisa dipergunakan menjadi lem kertas.
3. Kayu Kanonang apabila kering bagus digunakan menjadi kayu bakar.

Nah apa kaitannya dengan Orang Kanonang?
1. Sebenarnya Orang Kanonang (Subur) diberkati oleh Tuhan.
2. Orang Kanonang seperti lem yang sifatnya mempersatukan, makannya budaya "Mapalus" "Ma-sembong-sembongan" (Saling membantu. saling menolong) masih tetap dipertahankan, selain itu ungkapan "Ma Siri" (bersalaman) kental dalam kehidupan Orang Kanonang 
3. Orang Kanonang memiliki semangat yang berapi-api dalam melakukan aktifitasnya, makannya tidak sedikit orang Kanonang yang berhasil dalam segala hal.

Jadilah Orang Kanonang Yang Seperti Kayu Kanonang, memberikan manfaat bagi siapapun...
Tuhan memberkati Orang Kanonang